Tingkatkan Kesehatan Melalui Pemanfaatan TOGA
Jamu merupakan minuman herbal tradisional Indonesia yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menjaga kesehatan serta keseimbangan tubuh. Guna mempromosikan jamu sebagai warisan budaya dan sebagai obat tradisional yang efektif dalam mengobati penyakit, dirayakanlah Hari Jamu Nasional setiap tanggal 27 Mei.
Jamu telah digunakan di Indonesia sejak zaman dahulu. Catatan sejarah menunjukkan bahwa jamu telah digunakan oleh orang Jawa sejak abad ke-9 Masehi. Seiring berjalannya waktu, jamu menjadi semakin populer di kalangan masyarakat. Bahkan, pada awal abad ke-20, jamu masuk dalam klasifikasi komoditas dagang yang dianggap penting. Jamu kemudian diproduksi secara massal dan dijual di toko-toko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu bahan utama yang digunakan dalam pembuatan jamu adalah tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA merupakan jenis tanaman yang dapat di tanam di halaman rumah, kebun, atau sebidang tanah yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. TOGA telah digunakan dalam pengobatan dan terapi secara herbal selama ribuan tahun. TOGA digunakan secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional keluarga.
Adapun manfaat dari penggunaan TOGA antara lain:
1. Mengobati penyakit ringan dan kronis
TOGA dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit ringan hingga kronis. Beberapa tanaman obat yang populer digunakan di Indonesia adalah daun sirih, temulawak, jahe, kunyit, daun pandan, dan kayu manis. Tanaman obat ini dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti flu, batuk, demam, gangguan pencernaan, diabetes, hingga kolesterol tinggi.
2. Mengurangi efek samping obat kimia
Penggunaan TOGA dapat membantu mengurangi efek samping obat kimia. Obat kimia seringkali memiliki efek samping yang tidak diinginkan seperti mual, sakit kepala, pusing, dan sebagainya. Dengan menggunakan TOGA sebagai pengobatan alternatif, efek samping obat kimia dapat dikurangi atau bahkan dihindari.
3. Mudah didapatkan dan lebih murah
TOGA mudah didapatkan serta lebih murah dibandingkan dengan obat modern. Tanaman obat ini biasanya dapat ditemukan di pasar tradisional, tukang obat, atau bahkan di pekarangan rumah. Selain itu, harga TOGA juga lebih terjangkau dibandingkan dengan obat modern yang seringkali mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Proses penanaman TOGA terbilang cukup mudah. Cukup dengan mengambil sedikit lahan di pekarangan rumah saja, kamu dapat menyulapnya menjadi sebuah kebun kecil yang dapat bermanfaat untuk keluarga. Ada beberapa tahapan untuk menanam TOGA agar menghasilkan tanaman yang baik, diantaranya:
1. Persiapan Tanah
Persiapan tanah adalah tahap awal yang sangat penting ketika menanam TOGA. Pastikan tanah yang akan digunakan telah diberi pupuk dan diolah dengan baik agar memudahkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah yang subur akan membantu tanaman untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan daun dan bunga yang berkualitas.
2. Pemilihan Benih
Pemilihan benih merupakan kunci utama keberhasilan dalam menanam TOGA. Pastikan benih yang digunakan masih segar dan dipilih dari jenis tanaman yang berkualitas tinggi. Jika memungkinkan, gunakan benih yang berasal dari sumber terpercaya atau produsen benih yang sudah dikenal baik oleh masyarakat.
3. Penanaman
Penanaman TOGA sebaiknya dilakukan dengan melubangi tanah dan memasukkan benih ke dalam lubang yang telah disiapkan. Setelah itu, tutup lubang dengan tanah dan tekan sedikit agar benih tidak terlalu dalam. Pastikan tanaman diberi jarak yang cukup antara satu dengan yang lain agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
4. Pemeliharaan Tanaman
Untuk memastikan keberhasilan dalam menanam tanaman obat keluarga TOGA, diperlukan pemeliharaan yang baik. Pastikan tanaman mendapatkan air dan sinar matahari yang cukup, serta dilakukan pemangkasan secara teratur untuk mengoptimalkan hasil panen.
5. Penggunaan Pupuk
Pupuk adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan menanam tanaman obat keluarga (TOGA). Penggunaan pupuk dapat membantu meningkatkan hasil panen dan kualitas TOGA. Pupuk dapat dicampurkan dengan air dan diberikan ke tanaman secara merata. Pastikan penggunaan pupuk dilakukan secara teratur dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penggunaan pupuk secara berlebihan dapat berdampak buruk pada tanaman dan lingkungan sekitar.
NPK Phonska Plus merupakan salah satu alternatif pupuk yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas TOGA yang ditanam. Pupuk NPK Phonska Plus mengandung unsur nitrogen yang berperan penting dalam pembentukan protein dan klorofil pada tanaman. Dengan adanya unsur nitrogen yang cukup, tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan lebih subur. Kemudian unsur fosfor dan kalium yang ada dalam pupuk NPK Phonska Plus berperan penting dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman, sehingga dapat menghasilkan buah yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.
Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional, masyarakat Indonesia perlu memahami betapa pentingnya penggunaan TOGA sebagai pengobatan alternatif yang aman, mudah didapatkan, dan terjangkau. Dengan meningkatkan kesadaran tentang manfaat dari penggunaan obat tradisional, diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan mereka dengan cara yang lebih alami dan terjangkau. (*Dep.KomkorPKG)