Kembangkan Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik Dinobatkan Sebagai "Outstanding Agro-Industri Company"
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding dinobatkan sebagai "Outstanding Agro-Industrial Company" dalam ajang CNN Indonesia Award. Penghargaan secara simbolis diterima oleh Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo mewakili Direktur Utama di Surabaya, Rabu (25/9/2024) malam.
Adit, sapaan akrab Adityo Wibowo menyampaikan terima kasih karena inovasi dan kinerja positif perusahaan mendapatkan apresiasi dari stakeholder. Dikatakannya, penghargaan ini merupakan buah dari kontribusi Petrokimia Gresik dalam mengembangkan Program Smart Precision Farming (Spring) untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih modern.
"Breakthrough ini telah banyak menarik perhatian stakeholder. Bahkan, Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN Republik Indonesia sempat datang memantau langsung progress dari pengembangan Smart Precision Farming yang dikembangkan di Petrokimia Gresik. Program ini merupakan solusi bagi pertanian modern dan terciptanya pertanian berkelanjutan di dalam negeri," tandas Adit.
Program Petro Spring Petrokimia Gresik diawali dari program pertanian presisi yang sudah dikembangkan lebih dari dua dekade. Hal itu ditandai dengan terciptanya pupuk NPK dengan formula yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan tanaman di tahun 2000.
"Petrokimia Gresik adalah pioneer pupuk NPK di tanah air, dan pabrik kami sejak lebih dari 20 tahun lalu sudah bisa menghasilkan pupuk NPK dengan formula yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan umum unsur hara tanaman. Kebutuhan untuk sawit tentu dengan padi sudah pasti berbeda, begitu juga dengan tanaman lain. Melalui produksi customized ini, pupuk yang Petrokimia Gresik hasilkan kandungannya presisi sesuai kebutuhan tanaman," ujar Adit.
Berikutnya tahun 2010, Petrokimia Gresik juga mengembangkan pupuk hayati berbahan aktif mikroba, untuk mengefektifkan penggunaan N dan P. Sehingga penyerapan oleh tanaman semakin optimal.
Tahun 2015, Petrokimia Gresik mengoptimalkan layanan precision farming dengan menghadirkan Mobil Uji Tanah (MUT) yang kemudian jangkauan layanannya diperluas ke seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2020. Mobil ini mampu menganalisa tingkat kesuburan tanah, sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat sesuai dengan lokasi dan komoditi untuk petani.
Tahun 2021 sebelum program precision farming dikembangkan menjadi Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik juga melahirkan pupuk NPK Phonska Alam. Pupuk ini menjadi pupuk mineral alam yang bersertifikat organik pertama di Indonesia dangan kandungan N, P, dan K terstandar. Penggunaannya jauh lebih presisi dibandingkan dengan penggunaan kotoran hewan pada budidaya tanaman organik.
Terakhir di tahun 2023, Petrokimia Gresik mengembangkan Petro Spring yang lebih maju, dengan salah satunya mengembangkan pupuk yang diaplikasikan berteknologi nano, sehingga lebih optimal penyerapannya oleh tanaman. Pupuk berteknologi nano ini akan menjadi produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia.
Dalam program ini juga, Petrokimia Gresik memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk nano dan mengambil data geo-spasial, soil test kit guna mengukur unsur hara tanah, serta memanfaatkan teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Dimana teknologi NDVU ini dapat merekam indeks vegetasi tanaman melalui citra satelit kanal infra merah dan kanal merah.
Data yang terekam dari berbagai teknologi ini nantinya dapat digunakan menjadi landasan dosis pemupukan yang presisi sehingga proses pertanian dapat semakin efektif dan efisien. Selain itu, petani juga bisa mendapatkan informasi terkait luas lahan dan database mengenai kondisi tanah di lahannya.
"Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia," tutupnya.