Borong Sebelas Penghargaan IGA 2024, Petrokimia Gresik Dinobatkan Sebagai “The Ultimate” Dalam Pengelolaan Lingkungan
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia mendapatkan penghargaan nasional lingkungan hidup Indonesia Green Awards (IGA) 2024 dengan predikat "The Ultimate" setelah memborong sebelas penghargaan sekaligus. Secara simbolis penghargaan diserahkan oleh Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi selaku penyelenggara kepada Pts. SVP Teknologi Petrokimia Gresik, Bambang Ariwibowo mewakili Direktur Utama, Dwi Satriyo Annurogo di Jakarta, baru-baru ini.
Terpisah, Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, tahun ini merupakan tahun kelima Petrokimia Gresik mengikuti IGA sejak tahun 2020. Dimana prestasi positif terus ditingkatkan Petrokimia Gresik. Pada tahun 2023 kemarin, Petrokimia Gresik mengantongi delapan penghargaan, sementara tahun 2024 ini berhasil bertambah menjadi sebelas penghargaan.
"Penghargaan ini menjadi bukti jika pengelolaan lingkungan Petrokimia Gresik dijalankan dengan semangat berkelanjutan di semua lini operasional perusahaan dan komunitas masyarakat. Sebagai penerima PROPER EMAS tiga kali berturut-turut, Petrokimia Gresik terus meningkatkan standar perusahaan dalam pengelolaan lingkungan," tandas Dwi Satriyo.
Sebelas penghargaan yang diraih Petrokimia Gresik, antara lain kategori Menghitung Jejak Karbon yang diberikan kepada program Penggantian Package Burner System di Phonska V; kemudian Pengorganisasian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk program Masyarakat Sadar Pengelolaan Sampah (MAS DARSA); dan kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam pada program Banana Trepan.
Selanjutnya Petrokimia Gresik juga mendapatkan penghargaan IGA pada kategori Penanganan Sampah Plastik karena pengembangan program Pengurangan Sampah Plastik Residu Perusahaan dengan Pembuatan Petrobrick sebagai Langkah Alternatif Menuju Pengelolaan Sampah Berkelanjutan; kategori Penyelamatan Sumber Daya Air pada program Efisiensi Air di Menara Pendingin Pabrik Amoniak dengan Mengubah Sistem Drift Eliminator.
Petrokimia Gresik juga mendapatkan penghargaan di kategori Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi atau Penggunaan Energi Terbarukan untuk program Pemasangan Cone Strainer dan Optimalisasi Chemical Cleaningpada Ammonia Unitized Chiller di Pabrik Amoniak IB; kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati dari program Gabion Berbentuk Konis dengan Pot Sabut Kelapa sebagai Media Rehabilitasi Mangrove.
Berikutnya Petrokimia Gresik memenangkan kategori Mempelopori Pencegahan Polusi melalui program Penurunan Beban Pencemar Emisi NH3 dengan Pembuatan Teknologi Spels; kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu dari program Alat Pintal Tali Pisang untuk Memanfaatkan Limbah Pelepah Pisang di Utilitas Pabrik Urea; kategori Digitalisasi Konservasi Alam oleh Public Relation Perusahaan dari program Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi); dan kategori Mengembangkan Edukasi Perubahan Iklim melalui program Penerapan Green Environment Village di Gresik.
"Di ajang ini kami mengikutsertakan sebelas program, dan Alhamdulillah semuanya mendapatkan penghargaan. Petrokimia Gresik senantiasa berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Salah satunya melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan," ujar Dwi Satriyo.
Ia pun menambahkan jika Petrokimia Gresik menyadari tanggung jawab perusahaan tidak hanya menghasilkan produk berkualitas untuk pertanian di Indonesia. Petrokimia Gresik juga memahami jika pengelolaan lingkungan juga menjadi instrumen penting untuk meningkatkan daya saing usaha, khususnya di level internasional.
Untuk itu Dwi Satriyo memastikan, penghargaan ini tidak akan membuat Petrokimia Gresik berpuas diri, sebaliknya perusahaan semakin termotivasi untuk terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan. Mengingat Petrokimia Gresik memiliki posisi strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional, aspek pengelolaan lingkungan dalam operasional perusahaan selalu menjadi prioritas.
“Hal ini untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional dengan tetap mengedepankan aspek sustainability agriculture atau pertanian yang berkelanjutan,” tutup Dwi Satriyo. (*Dep.KomkorPKG)