Program TJSL Petrokimia Gresik Borong Sebelas Penghargaan di Ajang ISDA dan ICA 2023
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memborong sebelas penghargaan sekaligus di ajang nasional Indonesia SDGs Awards (ISDA) dan event Indonesia CSR Award (ICA) tahun 2023. Penghargaan secara simbolis diterima oleh SVP Umum Petrokimia Gresik, Jogi Krisdianto mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Jakarta, baru-baru ini.
Terpisah, Dwi Satriyo, Rabu (6/12) menyampaikan bahwa, program-program TJSL Petrokimia Gresik dirumuskan dengan melihat kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga keberadaannya benar-benar dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan. TJSL Petrokimia Gresik menjadi solusi inspiratif dan memberikan dampak tidak hanya pada perbaikan lingkungan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat setempat.
"TJSL merupakan implementasi dari komitmen Petrokimia Gresik untuk maju bersama masyarakat, sehingga tercipta hubungan harmonis. Perusahaan menyadari, keberlangsungan bisnis Petrokimia Gresik selama lebih dari setengah abad ini tidak lepas dari dukungan masyarakat, yang keberadaannya kini berdampingan langsung dengan Petrokimia Gresik," tandas Dwi Satriyo.
Adapun di ajang ISDA 2023, Petrokimia Gresik memperoleh enam penghargaan, yaitu empat penghargaan kategori Platinum untuk masing-masing program TJSL yang telah dijalankan perusahaan, yaitu program Lingkungan Ternak Terintegrasi (Literasi), Kampung Pisang Desa Trepan, Masyarakat Sadar Pengelolaan Sampah dan program Sekolah Kader Mama Petrokimia. Atas pelaksanaan program-program TJSL perusahaan, Petrokimia Gresik juga dianugerahi sebagai "The Most Committed Corporate to SDGs on Environment Pillar" dan Dwi Satriyo dinobatkan sebagai "The Most Commitment CEO on SDGs",
Sementara dalam event ICA 2023, Petrokimia Gresik mendapatkan tiga Platinum, masing-masing untuk penerapan Program Contractor Safety Management System (CSMS), Program Pemanfaatan Limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) Menjadi Substitusi Filler Clay, serta Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001 : 2016. Selanjutnya, Petrokimia Gresik juga memperoleh dua Gold untuk pelaksanaan Program “Magang Santri dan Taruna Makmur" dan pelaksanaan program “Diseminasi Informasi Aktivitas Perusahaan Secara Terukur dan Terstruktur”.
"Implementasinya, program TJSL Petrokimia Gresik tidak hanya dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat saja, namun secara internal bisnis kami mengimplementasikan ISO 26000 untuk memastikan seluruh lini usaha Petrokimia Gresik dilaksanakan dengan memperhatikan aspek sustainability dari hulu hingga hilir," tandas Dwi Satriyo.
Ia pun menambahkan, pelibatan stakeholder dan internal dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pendampingan, hingga monitoring program selalu dilaksanakan dalam setiap aktifitas TJSL sehingga memberikan manfaat nyata yang terukur dampaknya.
"Penghargaan ini tentu memotivasi kami untuk menjalankan program TJSL yang semakin inovatif, serta membawa dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat, sehingga hubungan harmonis semakin kuat, dan memberikan kelancaran bagi Petrokimia Gresik dalam menjalankan amanah untuk menjaga ketahanan pangan nasional," pungkas Dwi Satriyo. (*Dep.KomkorPKG)