Pupuk Komersil Petrokimia Gresik Berhasil Tingkatkan Produktivitas Padi di Kabupaten Lima Puluh Kota Hingga 75 Persen
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia mampu meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat hingga 75 persen, melalui penggunaan pupuk komersil Petrokimia Gresik. Peningkatan produktivitas ini terlihat dari "Panen Raya Hasil Demplot (Demonstration Plot) Pupuk Petro ZA Plus dan Phosgreen" baru-baru ini.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa estimasi hasil panen pada lahan demplot tersebut mencapai 7 ton per hektare. Sedangkan rata-rata produktivitas petani setempat 4 ton per hektare, sehingga ada peningkatan 3 ton setiap hektarenya.
"Petrokimia Gresik merupakan perusahaan Solusi Agroindustri yang menghadirkan produk pertanian dari hulu ke hilir. Setiap produk yang dihadirkan merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia melalui peningkatan hasil panen," tandas Dwi Satriyo.
Dalam demplot di Lima Puluh Kota ini, Petrokimia Gresik menggunakan pupuk komersil yaitu Petro ZA Plus, Phosgreen dan NPK Phonska Plus. Selain itu Petrokimia Gresik juga menggunakan Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas yang berfungsi sebagai pembenah tanah.
Adapun komposisi yang diaplikasikan Petro ZA Plus sebanyak 400 kilogram per hektare, Phosgreen 150 kilogram per hektare, NPK Phonska Plus 300 kilogram per hektare, dan Kaptan 2.000 kilogram per hektare. Sementara luas demplot yang dipanen hanya 0,5 hektare, sehingga komposisinya pun menyesuaikan.
"Hasil panen ini menjadi bukti jika penggunaan pupuk komersil mampu meningkatkan pendapatan petani. Harga pupuk komersil memang lebih mahal dibandingkan dengan pupuk subsidi, tapi hasil panen menjadi lebih optimal," tandasnya.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo menjelaskan jika Petro ZA Plus dan Phosgreen merupakan produk baru dari Petrokimia Gresik yang diluncurkan tahun 2022 atau tepat di usia 50 tahun perusahaan. Produk baru ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya berkontribusi aktif menjaga ketahanan pangan nasional. Pupuk ini menjadi alternatif substitusi bagi petani yang membutuhkan produk ZA dan SP-36 yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022.
"Kami telah memberikan kandungan tambahan yang dibutuhkan tanaman pada pupuk baru ini. Bukan sekadar pembeda dengan produk subsidi, tapi bertujuan agar petani dapat merasakan manfaat lebih, dari pupuk komersil Petrokimia Gresik yang berkualitas," ujar Dwi Satriyo.
Petro ZA Plus memiliki kandungan Nitrogen 21%, Sulfur 24%, dan Zinc 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau. Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.
Sedangkan Phosgreen dihadirkan dengan kandungan Fosfat dan Kalsium masing-masing minimal 20%, serta Magnesium minimal 3% yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan. Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen.
"Kami berharap demplot yang telah dilaksanakan selama 3,5 bulan ini dapat diduplikasi oleh petani lain di Kabupaten Lima Puluh Kota, maupun petani di Sumatera Barat sehingga manfaat dari produk terbaik Petrokimia Gresik ini dapat menjangkau lebih luas lagi, dan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah," pungkasnya. (*Dep.KomkorPKG)