Petani Garut Semakin Mudah Tebus Pupuk

Penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar kini semakin mudah direalisasikan. Hal ini menyusul diterbitkannya Perpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025 sebagai peraturan pelaksanaannya.
Berdasarkan peraturan baru tersebut, petani terdaftar dapat dengan mudah melakukan penebusan pada titik serah, yang salah satunya adalah kios/pengecer. “Kami berharap petani mengoptimalkan penebusan di titik serah seperti kios pengecer atau yang saat ini disebut PPTS (penerima pupuk subsidi pada titik serah) dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional yang dicita-citakan Presiden,” kata Fickry Martawisuda, GM Region 2 Pupuk Indonesia, Selasa 23 September 2025.
Pemerintah telah memangkas 145 aturan dan persetujuan lintas kementerian dan kepala daerah. Diharapkan, hal itu bisa mempermudah petani dalam menebus pupuk bersubsidi, apalagi saat ini mulai memasuki musim tanam penghujan. Untuk mendukung peluang tersebut, Pupuk Kujang, selaku anak usaha Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok di wilayah distribusinya, termasuk di Garut, Jawa Barat.
Kemudahan penebusan pupuk bersubsidi, dikatakan Fickry, dikarenakan adanya aplikasi i-Pubers di kios pengecer. Dengan sistem digital tersebut, petani terdaftar dapat menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan uang tunai setara dengan jumlah pupuk subsidi yang ditebus.
“Majunya musim hujan biasa dimanfaatkan petani untuk mempercepat masa tanam, dan kami terus menjaga stok pupuk untuk mendukung rencana tanam petani tersebut,” Fickry menambahkan.
Pada kesempatan ini, Pupuk Indonesia mengajak kepada seluruh petani di Kabupaten Garut melakukan pendaftaran sebagai petani penerima pupuk bersubsidi sesuai dengan syarat atau aturan yang tertuang pada Permentan Nomor 15 Tahun 2025. Pendaftaran bisa dilakukan dengan menghubungi penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayahnya masing-masing.
Pupuk Indonesia Sediakan Stok 5.855 Ton Pupuk Subsidi di Garut
Senior Manager Regional 2A Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto, menuturkan bahwa Pupuk Indonesia berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 60.904 ton hingga tanggal 22 September di Kabupaten Garut. Adapun, angka tersebut terdiri dari 57.590 ton Urea dan NPK sebanyak 51.000 ton.
Pada kesempatan yang sama, dikatakan Yudhi, Pupuk Indonesia tetap menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Garut. Berdasarkan data per tanggal 22 September 2025, stok pupuk bersubsidi tercatat sebesar 5.855 ton. Jumlah tersebut terdiri dari 2.298 ton pupuk Urea, dan 3.557 ton pupuk NPK.
“Produsen pupuk terus menjaga ketersediaan stok, situasinya telah mencukupi, kini saatnya petani yang terdaftar sejumlah 248.474 proaktif menebus pupuk,” ujar Yudhi.
Seperti terlihat dari kondisi stok saat ini di wilayah Kabupaten Garut dalam kondisi aman. Dengan stok yang mencukupi untuk kebutuhan para petani diharapkan tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk, sehingga dapat melakukan pemupukan tepat waktu dan menjaga produktivitas hasil panen.
“Ketersediaan stok ini merupakan hasil perencanaan matang kami sebagai produsen dan pemerintah,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan melalui, Officer Hubungan Eksternal, Departemen Komunikasi dan Administrasi Korporat, Dondon Try Laksono saat jumpa pers di Tasik, Senin, 22 September 2025.
Dondon menyatakan, Pupuk Kujang terus berupaya agar para petani di Kabupaten Garut dapat tenang dalam mempersiapkan lahan. Ketersediaan pupuk bersubsidi di gudang telah disiapkan jauh di atas kebutuhan, sehingga pasokan untuk mendukung aktivitas pertanian tetap aman dan mencukupi.
Dengan stok yang terjaga dan penyaluran yang berjalan lancar, diharapkan kebutuhan pupuk bagi petani di Garut akan terpenuhi secara tepat waktu dan merata. Hal ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan hasil panen tanpa terkendala masalah ketersediaan pupuk di musim tanam penghujan.