Optimalkan Layanan Pergudangan dan Pelabuhan Melalui Digitalisasi, Petrokimia Gresik Raih Penghargaan "Supply Chain Innovator Of The Year"

  • Posted by humas Petrokimia Gresik
  • 4 December2023
  • 10:39WIB
Caption

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia dinobatkan sebagai "Supply Chain Innovator of The Years (Company)" di ajang Bisnis Indonesia Logistic Award (BILA) 2023 atas kinerja dalam pengelolaan logistik. Penghargaan dari media Bisnis Indonesia ini secara simbolis diterima oleh SVP Pengelolaan Pergudangan dan Pelabuhan Petrokimia Gresik, Andri Puji Handoyo mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Terpisah, Dwi Satriyo menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan. Ia mengungkapkan bahwa penghargaan ini diberikan stakholder kepada Petrokimia Gresik karena inovasi perusahaan di bidang pengelolaan stok dinilai mampu mengurangi biaya logistik, serta mendukung peningkatan Logistic Performance Index (LPI) Indonesia.

"Sementara bagi Petrokimia Gresik, kinerja supply chain dan logistik yang efektif dan efisien adalah keniscayaan. Inovasi pada rantai pasok yang kami lakukan merupakan upaya perusahaan untuk melindungi konsumen melalui produk yang berdaya saing dan terjamin ketersediaannya di pasaran," tandas Dwi Satriyo.

Ia pun menjelaskan, kelancaran Petrokimia Gresik dalam menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah tidak lepas dari inovasi-inovasi perusahaan di bidang logistik dan supply chain. Mengingat Petrokimia Gresik memiliki peran strategis menyalurkan pupuk bersubsidi lebih dari 3,1 juta ton baik Urea maupun NPK ke seluruh Indonesia.

"Digitalisasi dalam pengelolaan logistik di pabrik membantu Petrokimia Gresik dalam menjamin kelancaran perusahaan menyalurkan pupuk bersubsidi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," tandas Dwi Satriyo.

Adapun inovasi dalam pengelolaan logistik yang menarik perhatian dewan juri BILA 2023, pertama adalah Warehouse Management System (WMS) yang merupakan aplikasi digital dan terintegrasi untuk pengelolaan pergudangan di Gudang Lini I Petrokimia Gresik. Aplikasi ini digunakan sebagai pencatatan aktivitas handling produk di gudang secara real time. 

"Semua proses pengelolaan pergudangan tercatat dan diawasi dengan sistem yang baik, dampak positif dari penerapan aplikasi ini diantaranya menyumbangkan penghematan, menurunkan risiko kerusakan produk sehingga pupuk yang diterima petani terjamin kualitasnya," ujar Dwi Satriyo.

Inovasi kedua, yaitu Digital Transport Management System (DTMS) yang merupakan Project Improvement untuk menunjang pemindahan material internal antargudang atau tempat di dalam lingkup area Petrokimia Gresik. DTMS berfungsi sebagai platform yang memudahkan user untuk melakukan order dan pelayanan pemindahan material melalui truck secara realtime dan handal. DTMS juga berperan sebagai sistem monitoring kegiatan pemindahan material, serta monitoring performa kinerja driver dalam pelayanannya.

Ketiga, Internal Supply Chain Excellence (ISCE) atau program pada rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, sampai menjadi produk siap jual. Penerapan ekosistem ISCE menjadikan proses pengelolaan logistik semakin optimal dan perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi pasokan produk.

Inovasi terakhir yang mengantarkan dicapainya penghargaan ini adalah Customer Centric Excellence (2CE). Tujuan inovasi ini untuk mengoptimalkan proses operasional di pergudangan melalui kegiatan perencanaan produksi dan penjualan. 2CE sendiri merupakan sistem yang berbasis website sehingga dapat diakses dari manapun. 

Dengan adanya inovasi ini akan berdampak pada beberapa sektor diantaranya kegiatan perencanaan penjualan ke produksi lebih termonitor, pembuatan pengantar pengambilan produk dapat dilakukan dari mana saja serta meningkatkan pelayanan pemuatan di gudang Lini I.

“Prinsipnya, Petrokimia Gresik siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan Pemerintah, yaitu memproduksi pupuk sesuai penugasan dan memastikan distribusinya. Sementara penerapan digitalisasi akan menjamin hasil yang optimal dalam upaya kami menjalankan amanah tersebut,” tutup Dwi Satriyo. (*Dep.KomkorPKG)

Read Here