Dengan kapasitas produksi sebesar 1,9 juta ton per tahun, PT Pupuk Sriwijaya optimistis dapat memenuhi target penyaluran pupuk urea ke seluruh wilayah kerja pupuk Pusri. Selain itu, PT Pusri juga mengalokasikan pupuk nonsubsidi sebanyak 30 ribu ton pada 2023 yang bisa didapatkan pada retail PT Pupuk Sriwijaya.

PT Pupuk Sriwijaya diminta untuk menyalurkan sebanyak 150 ribu ton pupuk urea dan 120 ribu ton pupuk NPK ke seluruh wilayah kerja PT Pusri, yang meliputi Sumatera bagian selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
 
Khusus wilayah Sumatera Selatan sendiri, PT Pusri akan mengalokasikan pupuk subsidi sebesar 321 ribu ton pada 2023. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan pada 2022 sebesar 250 ribu ton.

Saat memantau stok pupuk subsidi di Gudang Lini 3, Direktur Keuangan dan Umum PT Pusri Saifullah Lasindrang mengaku optimistis dapat memenuhi target-target tersebut.

"Saya kira kapasitas produksi PT Pusri sangat memadai untuk menyediakan NPK maupun urea secara total 1,9 juta ton pada 2023," ujar Direktur Keuangan dan Umum PT Pusri Saifullah Lasindrang.

Berdasarkan keputusan pemerintah, hanya sembilan kategori petani yang menerima pupuk subsidi yaitu petani padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao dan tebu.